Seorang pria berusia kurang lebih 27 tahun, seorang karyawan bank swasta di Jakarta. Dia memiliki seorang kekasih yang sangat di cintainya dan sudah merencanakan untuk menikah.
Tetapi di suatu ketika, sang wanita pujaan hatinya itu pergi meninggalkan dia dan menikah dengan pria lain. Ketika tahu tentang itu, dia sangat terkejut dan berusaha untuk mencari sang wanita, tetapi dia kehilangan jejak, sang wanita benar-benar hilang dan susah dicari.
Mulai saat itu dia menjadi stress, lebih sering terdiam dan berdiam diri. Pekerjaannya juga jadi terbengkalai dan terlupakan. Jika di ajak ngobrol oleh orang tua dan kakaknya, dia pasti mengamuk dan marah-marah. Dia juga hampir melukai dirinya sendiri dengan memotong urat nadinya, syukurnya perbuatannya itu diketahui oleh kakaknya.
Seiring berjalannya waktu, hari demi hari, tahun demi tahun sudah terlewati, tetapi keadaan dia belum juga berubah bahkan lebih buruk. Tetapi dia sudah bisa berinteraksi dengan baik kepada semua orang, tetapi secara tiba-tiba dia bisa menunjukkan hal-hal dan perbuatan aneh yang bisa membuat semua orang menjadi takut. Dia sering berbicara sendiri, tersenyum dan tertawa sendiri bahkan teriak-teriak dan marah secara tiba-tiba.
Factor lingkungannya juga tidak mendukung untuk membuat dia menjadi lebih baik, karena semua orang di lingkungan tempat tinggalnya sudah mengetahui tentang keadaannya. Mereka justru mengucilkan dan membodoh-bodohinya.
Akhirnya pihak keluarga membawanya ke sebuah tempat rehabilitasi, disana dia dirawat oleh para ahlinya. Dan disana dia juga tetap sering ngamuk-ngamuk dan marah-marah. Tetapi dari situ terungkap, bahwa di lingkungan tempat dia tinggal, dia sering dipalak oleh preman didaerah rumahnya. Jadi dia merasa semakin terancam oleh orang lain disamping dirinya yang masih sangat sters setelah ditinggal sang pujaan hati. Kesehatan mental dan pikiran dia makin terganggu, dia merasa tidak nyaman dengan kehidupannya. Karena seharusnya dia mendapat perlakuan yang dapat membuat dia tenang dan dapat membuat dirinya menjadi lebih baik
0 komentar:
Posting Komentar